
For more info click HERE
Malingsia adalah new term yang di berikan oleh orang Indon kepada kita rakyat Malaysia....aku maleh lah nak tulis lebih lanjut....rasanya gambar ni dah cukup buat kita bengang.
KAJIAN terbaru berkaitan dengan mandi mendapati ia bukan saja bertujuan untuk membersihkan diri daripada kotoran, tetapi menjauhkan stress serta berperanan penting meningkatkan sistem kekebalan tubuh.. Penyelidikan yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menunjukkan penderita diabetes yang menghabiskan masa selama setengah jam berendam dalam air suam dapat menurunkan tingkat gula darah sekitar 13 peratus.
1. Isteri Siddiqin
Isteri yang tidak akan meminta apa-apa dari suaminya sekalipun yang perlu (dharuri). Apa yang disediakan suaminya, dia terima dengan penuh malu dan bersyukur. Kalau ada, adalah. Kalau tidak ada, dia bersabar. Tapi meminta tidak. Apatah lagi yang tidak perlu, kalau diberi pun dia tolak bahkan adakalanya yang perlu pun dia tolak dengan baik, dia lebih suka menolong suaminya. Itulah golongan yang bersifat orang yang Siddiqin. Golongan ini payah hendak dicari terutama di akhir zaman ini, macam hendak mencari belerang merah atau gagak putih. Ini adalah perempuan luar biasa.
2. Isteri Muqarrobin
Isteri yang tidak meminta dari suaminya kecuali yang perlu sahaja. Yang tidak perlu dia tidak akan memintanya bahkan kalau suaminya memberi yang tidak perlu dia tolak dengan baik. Tapi kalau yang diperlukan pun tidak ada, dia tetap sabar. Namaun dia tidak akan mendesak suaminya. Dia tetap bersabar dengan keadaan itu. Itulah golongan Muqarrobin. Golongan ini juga susah hendak dicari di zaman kebendaan ini, di zaman orang memburu dunia, di zaman orang memandang dunia adalah segala-galanya.
3. Isteri Solehin
Isteri yang meminta kepada suaminya yang perlu dan juga sekali-sekala meminta juga yang tidak perlu seperti ingin sedikit kehidupan yang selesa sama ada dari segi makan minum, tempat tinggal, kenderaan. Namun kalau suaminya tidak memberi, dia tetap sabar dan tidak pula menjadi masalah. Itulah dia golongan orang yang soleh.
4. Isteri Fasik
Isteri yang selalu sahaja meminta-minta bukan sahaja yang perlu, yang tidak perlu pun dia suka meminta-minta juga. Kalau diberi pun tidak pernah puas-puas, tidak pernah rasa cukup, sudah mewah pun tidak rasa cukup. Kalau tidak diberi menjadi masalah, dia merungut-rungut, marah-marah, sakit hati, merajuk hingga menjadi masalah dalam rumah tangga. Inilah dia golongan yang fasik. Isteri ini selalu sahaja derhaka dengan suami, apatah lagi dengan Tuhan.
Sikap, tindakannya, percakapannya selalu sahaja menyusahkan suaminya, membuat suaminya selalu serba salah dibuatnya. Berbagai-bagai kehendak diberi, berbagai-bagai kemahuannya terpaksa ditunaikan. Adakala pakaian terpaksa ditukar sebulan atau dua bulan sekali, asyik pergi shopping sahaja. Namun demikian tidak juga puas dan tidak juga merasa cukup. Macam-macam yang dia hendak. Akhirnya krisis rumahtangga tidak pernah berhenti, sentiasa bergolak, sentiasa bergelombang macam air laut yang tidak pernah berhenti-henti daripada bergelombang dan begelora. Lama-lama kelamaan bercerai juga. Kalau pun tidak bercerai kerana hendak menjaga air muka atau hendak menjaga nama baik atau tidak mahu anak porak peranda, tapi apalah ertinya rumahtangga yang begitu rupa. Dimanalah keindahannya lagi. Apalah bahagianya kalau gelombang dan gelora krisis tidak pernah rehat dan tenang. Apalah akan jadi kepada anak-anak melihat ibu bapa sentiasa macam kucing dengan anjing.
Semoga Allah menyatukan hati-hati kita, menjadikan kita saling mencintai karena Dia; sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi Rasululllah saw bersabda:
"Di sekitar Arsy ada menara-menara dari cahaya. Di dalamnya ada orang-orang yang pakaiannya dari cahaya dan wajah-wajah mereka bercahaya. Mereka bukan para nabi atau syuhada'. Para nabi dan syuhada' iri kepada mereka. Ketika ditanya para shahabat, Rasulullah menjawab, "Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, saling bersahabat karena Allah dan saling kunjung karena Allah."
Syariah Lawyers Association Regrets Shahrizat's Statement On Whipping Of Model
KUALA LUMPUR, July 22 (Bernama) -- The Syariah Lawyers Association regretted the statement by Women, Family and Community Development Minister Datuk Seri Shahrizat Abdul Jalil on the Syariah Court decision to whip a model for consuming liquor.
Its deputy president Musa Awang said the statement was a challenge and insult to the Kuantan Syariah Court.
He was also replying to a similar statement by Titiwangsa Member of Parliament Dr Lo'lo Mohd Ghazali.
Musa said Judge Datuk Abdul Rahman Yunus made the decision based on provisions of the law.
"Any unhappiness with the Syariah Court decision must be made via procedures provided by law," he said in a statement here Wednesday.
Shahrizat said she was shocked by the Syariah Court decision and called for a fair and just punishment.
Dr Lo'lo was surprised that whipping of women was sanctioned by the Malaysian syariah law adding punishment should be educational, and not to cause hurt.
Musa said although whipping for women was not allowed by civil courts, Islam did not differentiate between men and women offenders.
"Their rights and punishments are the same according to Syariah law and in the eyes of God."
"Although the two leaders intention was to defend women, they should understand the whipping methods according to Islam."
He said the whipping implemented by Syariah Court was different from that done by Civil Courts.
"Whipping procedures in Pahang are spelled out in detail under section 125 and section 126 of the Syariah Criminal Procedure Enactment 2002."
Musa said a rotan or small branch should be used for whipping and that it sholud be not more than 1.22 metre long and not more than 1.25cm thick.
Whipping would not be done on pregnant offenders and would only done two months after delivery. It must not hit the face, head, stomach, breast or private parts.
"It must be done using moderate force. The punisher should not raise their hands over the head so as not to injure the skin."
He added offenders health should be checked by government health officers who should also be present during whipping.
Dalam sebuah majlis, seorang usahawan berbangsa Cina yang juga bergelar Tan Sri sedang ditemuramah oleh seorang wartawan. Duduk berdekatannya adalah 2 orang jurutera, anak beranak berketurunan India yang bekerja dengan syarikat Tan Sri tersebut. Berikut adalah perbualan mereka,
What better way to commemorate the 30th anniversary of Sony's iconic Walkman than to ask a teenager for some feedback on the device?
The BBC couldn't think of one, and neither can I.
I like to imagine that the experience was similar to an archaeologist rediscovering how a recently excavated artifact was employed thousands of years ago. But I'm well aware that it must have been different for 13-year-old Scott Campbell, who co-edits his own news Web site. For one, teenage impatience must have stood in the place where I fantasize scientific curiosity should have been.
"My dad had told me it was the iPod of its day," Campbell wrote. "He had told me it was big, but I hadn't realized he meant that big. It was the size of a small book."
Sure enough, people on the street noticed the antique clinging from his belt with amusement and friends on his school bus were quick to come up with some witty remark.
Campbell went on to criticize the portable cassette player's size, appearance, functionality and the "hissy backtrack and odd warbly noises."
Even when he discovered the cassette had more music on the other side (it took him three days), Campbell was still disappointed it could only hold a small fraction of what an iPod can.
"Did my dad ... really ever think this was a credible piece of technology?"
Ouch.
A daily dose of postings from The Chronicle's technology blog (sfgate.com/blogs/tech)
Hehehehehe...aku tak pakai sony walkman nih...aku pakai yg rembat dari kilang nyer...murah jer...doploh hinggit satu.......Kenangan beb....